Pengetian.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula (BPBI, 2003:91).
Menurut sebuah buku, Kalimat efektif adalah suatu kaimat yang singkat, padat jelas dan lengkap yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya atau artinya serta memiliki tujuan yang di maksudkan oleh penulis.pembicara.
Definisi kalimat efektif juga diungkapkan oleh Badudu (1995) Kalimat efektif ialah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh pembaca (penulis dalam bahasa tulis) dapat diterima dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penutur atau penulis.
http://asepyudha.staff.uns.ac.id/2009/06/07/kalimat-efektif/
http://namakuaku.wordpress.com/2008/11/15/kalimat-yang-baik-dan-benar/
Syarat-syarat kalimat efektif, yaitu :
- Syarat awal yang meliputi pemilihan kata atau diksi dan penggunaan ejaan
- Syarat utama yang meliputi struktur kalimat dan ciri kalimat efektif
Keraf (1984: 36) berpendapat, kalimat efektif tidak hanya sanggup memenuhi kaidah-kaidah atau pola-pola sintaksis, tetapi juga harus mencakup beberapa aspek lainnya yang meliputi, sebagai berikut:
1. Penulisan secara aktif sejumlah perbendaharaan kata (kosakata) bahasa tersebut,
2. Penguasaan kaidah-kaidah sintaksis bahasa itu secara aktif ,
3. Kemampuan mencantumkan
4. Tingkat penalaran (logika) yang dimiliki seseorang.
Dari beberapa penjelasan tentang berbagai sumber yang saya dapat jadi, kalimat efektif selalu menonjolkan gagasan pokok dengan menggunakan penekanan agar dapat diterima oleh pembaca.
- Kesepadanan.
Kesepadanan sebuah kalimat ditandai oleh beberapa hal, yaitu
v Memiliki subjek yang jelas (kata depan di, dari dalam, kepada, daripada, sebagai, mengenai dan menurut tidak boleh mewakili subjek.
Contoh :
Presiden mengatak bahwa subsidi pendidikan akan diprioritaskan.
v memiliki predikat yang jelas
artinya predikat kalimat tidak didahului kata yang).
v Tidak boleh ada subjek ganda pada sebuah kalimat
v Kata penghubung intrakalimat tidak boleh digunakan dalam awal kalimat tunggal/
Contoh :
- Kepararelan
Adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya bila dalam suatu kalimat menggunakan bentuk nomina berarti seterusnya menggunkan nomina. Apabila bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Bentuk kedua juga verba.
Contoh :
- Kehematan
Didalam sebuah kalimat efektif tidak boleh menggunakan kalimat-kalimat yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Artinya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Menurut Arifin dan Tasai (2006:106) kalimat hemat memiliki beberapa kriteria, yaitu
v Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
v Penghematan dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata.
v Penghematan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
v Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak,
4. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)
sumber :
http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/
- Kecermatan
Kalimat yang tidak menimbulkan penafsiran ganda dan tepat dalam pemilihan kata.
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah
- Kepaduan
v kalimat padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif pesona.
v Tidak menyisipkan kata diantara predikat dan objek.
- Kelogisan
kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsure-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilahkan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar