BARCODE READER

Barcode Reader adalah alat yang digunakan untuk membaca kode barcode. Tanpa kita sadari bahwa setiap hari kita apat menemui barcode pada barang-barang yang kita gunakan sehari-hari. Seperti pada pasta gigi, sabun, pada makanan-makanan ringan, dll.
Barcode dibedakan menjadi 2 jenis barcode :
1. barcode 1 dimensi
barcode 1 dimensi terdiri dari garis-garis yang berwarna putih dan hitam. warna putih untuk nilai 0 dan warna hitam untuk nilai 1.
2. barcode 2 dimensi
sedangkan barcode 2 dimensi sudah tidak berupa garis-garis lagi, akan tetapi seperti gambar. jadi informasi yang tersimpan didalamnya akan lebih besar.
untuk membuat kode barcode dari delphi kita dapat memanfaatkan rave report yang udah include pada delphi versi 7. kita dapat memilih type dari barcode yang akan kita buat. diantaranya barcode untuk produk ritail, buku perpustakaan, anggota berbeda-beda. Kode yang akan kita buat bisa bebas asalkan hanya digunakan pada sistem disuatu tempat seperti perpustakaan, akan tetapi untuk produk yang akan di edarkan dipasaran harus didaftarkan terlebih dahulu ke GS1 agar tidak sama dengan produk yang lain.
Untuk menggunkan perangkat barcode pada aplikasi kita sangat mudah. Sistem kerja sebuah barcode reader hampir sama dengan inputan pada kayboard. jadi tidak diperlukan lagi driver atau komponent untuk menggunakan barcode reader pada delphi. kita tinggal hubungkan barcode ke PS2 kemudian komputer sudah menganggap barcode reader tersebut adalah kayboard. Perbedaan barcode reader dengan keyboard adalah barcode reader membaca sebuah kode barcode kemudian memasukan kode tersebut kedalam komputer dengan menambahkan karakter enter atau chr(13). Nah untuk itu kita tinggal memberikan event onkeypress pada Tedit yang akan kita gunakan sebagai input kode barcode. pada event tersebut kita berikan prosedure sebagai berikut :

procedure TForm1.Edit1KeyPress(Sender: TObject; var Key: Char);
begin
//pada input barcode reader pasti diakhir karakter mendapat tambahan karakter enter atau chr(13) misal 1234567 menjadi 1234567 chr(13)
if key = chr(13) then //apabila ditekan enter
//proses setelah penekanan enter
end

MENGAPA SAYA ALERGI TERHADAP PERUBAHAN?


Masih ingat mode celana cutbray tahun 70-an? Potongan bagian atas sempit dan ngepas, tapi sebelah bawah bentuknya lebar seperti payung terbuka setengah. Menjuntai melewati telapak kaki, lengkap dengan sepatu berhak tinggi besar. Jika orang berjalan, celana panjangnya ikut menyapu-nyapu lantai. Kemeja sempit, lengan digulung setengah.

Setelah celana cutbray menghilang, kemudian muncul gaya celana panjang super ketat membungkus tungkai. Orang-orang tidak pusing apakah tungkainya kurus atau lebar dan besar, semua tetap asyik memakai celana stritch yang praktis. Namun sekarang nampaknya orang kembali suka dan sering memakai celana dengan gaya cutbray itu.

Begitulah mode terus berubah, mode menjadi cermin perubahan. Ada keleluasaan dalam berekspresi dan mewujudkan gaya. Meskipun gaya seni kemudian menimbulkan berbagai tanggapan dan argumen. Yang jelas, gaya membentuk citra mode untuk menandai zaman. Sehingga orang yang memakai baju model tahun 80-an, bisa membuat orang yang melihatnya segera berkomentar, ” sst..., tuuh..orang kuno amat ! ”.

Jika kita berhenti sejenak dan melihat keadaan di sekeliling. Ternyata semua hal berubah, semua masalah makin berkembang. Zaman berubah, pemikiran berubah, sistem berubah, teknologi berubah, hiburan berubah, gaya berubah. Selama bumi masih berputar, maka perubahan tetap terjadi. Yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.

Lalu, Mengapa Kita Merasa ALERGI Terhadap PERUBAHAN?

PENYEBAB :
1. Merasa Aman dan Nyaman dengan Hal-Hal RUTIN.


Kita pasti setuju kalau sepatu lama itu enak dipakai. Meski modelnya bagus, tapi sepatu baru biasanya ’menggigit’. Kaki bisa lecet dibuatnya. Jadi jika disuruh memilih, kita tentu suka dengan sepatu yang lama. Kulit sepatunya sudah lembut dan kaki kita pun sudah terbiasa dengan sepatu itu. Apalagi jika harus berjalan jauh dengan jalanan berbatu-batu yang sulit. Rasanya bisa membuat kita benar-benar minta ampun.

Sepatu lama itu bisa merupakan simbol dari kebiasaan kita, konsep pemikiran dan paradigma kita, bahkan pekerjaan atau lingkungan kita. Tapi seperti sepatu lama yang suatu ketika rusak dan perlu diganti yang baru, demikan dengan keadaan kita. Jika tetap merasa aman dan nyaman dengan rutinitas, suatu ketika kita akan kadaluwarsa.

2. Takut Mendapat TANTANGAN Baru.


Nasruddin Hoja kehilangan sekeping uang koin. Dengan kebingungan ia nampak mencari-cari kesana kemari. Ia memeriksa setiap jengkal tanah di halaman rumahnya. Akhirnya tiga jam berlalu dan ia belum juga menemukan koin tersebut.

Seorang tetangganya merasa prihatin dan bertanya pada Nasruddin apa yang sedang dicarinya. ” Aku mencari uang koinku yang hilang,” jawab Nasruddin. Sang tetangga kembali bertanya pada Nasruddin, ” Dimana uangmu jatuh ? ”. Sambil terus mengais-ngais tanah dihalaman, Nasruddin berkata, ” Tadi koinku jatuh di dalam rumah, tapi karena di dalam gelap maka kucari di tempat yang terang.”

Orang yang alergi perubahan sebenarnya adalah orang yang tidak percaya diri. Mentalnya tidak siap dengan tantangan yang harus dihadapi. Sehingga ia menipu diri sendiri dengan menganggap situasilah yang seharusnya mengikuti keinginannya.

3. Tidak Siap MENYESUAIKAN DIRI.


Jeremy Q.Lyons adalah direktur perusahaan pembuat mesin ketik West Coast. Pada awalnya West Coast dikenal sebagai perusahaan yang menguasai sebagian besar pasar nasional di Amerika. Namun dengan pengoperasian komputer dimana-mana, penjualan mesin ketik perlahan-lahan menurun.

Lyons yang dikenal tidak mudah menerima perubahan, bersikeras untuk terus memproduksi mesin ketik, penjualan merosot jauh hingga perusahaan tersebut akhirnya bangkrut. Jika tidak siap mengantisipasi perubahan dan mengadakan usaha pengembangan yang dibutuhkan, maka kita akan mudah tereliminasi.

SOLUSI :


1. Menyadari Kehidupan adalah PERUBAHAN.


Kisah puteri Salju sangat terkenal. Ibu tirinya seorang ratu yang jahat dan tidak ingin kecantikannya tersaingi. Tiap hari ratu bertanya pada cermin ajaib siapakah wanita tercantik di negerinya. Cermin ajaib selalu menjawab,“ Tentu saja sang ratu.”

Waktu terus berlalu, puteri Salju bertumbuh menjadi puteri yang sangat cantik. Hingga suatu ketika, cermin ajaib menjawab, “ Sang ratu adalah wanita yang cantik, tapi puteri Salju jauh lebih cantik.” Ratu menjadi iri lalu ingin membunuh puteri salju. Akhir cerita bisa di tebak.

Puteri Salju luput dari bahaya dan hidup bahagia dengan pangeran yang mencintainya. Sedangkan ratu yang jahat mendapat hukuman. Berbagai kesibukan dan rutinitas sehari-hari sering membuat kita tidak menyadari keadaan di sekitar kita yang terus berubah. Sekali-sekali kita perlu melakukan evaluasi dan retrear atau tinjauan ulang, agar menyadari perubahan-perubahan yang terjadi.

2. Mengenali PELUANG dalam Perubahan.


Seorang mantan eksekutif Group Bakrie memiliki pengalaman menarik dalam mengenali peluang. Setelah melewatkan 25 tahun berkarier di kelompok usaha Bakrie, ia memutuskan mengundurkan diri dan berwirausaha. Dalam situasi krisis ekonomi, ia kemudian sukses merintis perusahaan jasa konsultasi manajemen dan keuangan.


Cara pandang kita atas perubahan akan mempengaruhi apakah kita mendapat benefit atau justru menderita kerugian. Kita pasti sukses jika sanggup mengenali peluang-peluang baru dalam setiap perubahan.

3. Menikmati IRAMA Perubahan.
Apa yang terjadi jika orang menyanyi keroncong dengan iringan musik jazz ? Pasti kacau. Begitu pula dengan perubahan. Pasti kacau jika kita gagal mengikuti dinamika perubahan yang terjadi dan menyesuaikannya dengan tindakan dan keputusan kita.


Dinamika perubahan mengalir bagaikan irama musik. Perlu kepekaan dan visi yang tajam untuk membuat antisipasi yang tepat. Kita akan sukses dan menjadi pemenang jika kita dapat menikmati setiap perubahan yang terjadi dengan sikap antusias.

KATA-KATA BIJAK

Dinamika perubahan adalah cermin realitas kehidupan yang perlu diantisipasi dengan ketajaman visi dan kepekaan sikap yang positif.

MENGAPA SAYA ALERGI TERHADAP PERUBAHAN?

Masih ingat mode celana cutbray tahun 70-an? Potongan bagian atas sempit dan ngepas, tapi sebelah bawah bentuknya lebar seperti payung terbuka setengah. Menjuntai melewati telapak kaki, lengkap dengan sepatu berhak tinggi besar. Jika orang berjalan, celana panjangnya ikut menyapu-nyapu lantai. Kemeja sempit, lengan digulung setengah.

Setelah celana cutbray menghilang, kemudian muncul gaya celana panjang super ketat membungkus tungkai. Orang-orang tidak pusing apakah tungkainya kurus atau lebar dan besar, semua tetap asyik memakai celana stritch yang praktis. Namun sekarang nampaknya orang kembali suka dan sering memakai celana dengan gaya cutbray itu.

Begitulah mode terus berubah, mode menjadi cermin perubahan. Ada keleluasaan dalam berekspresi dan mewujudkan gaya. Meskipun gaya seni kemudian menimbulkan berbagai tanggapan dan argumen. Yang jelas, gaya membentuk citra mode untuk menandai zaman. Sehingga orang yang memakai baju model tahun 80-an, bisa membuat orang yang melihatnya segera berkomentar, ” sst..., tuuh..orang kuno amat ! ”.

Jika kita berhenti sejenak dan melihat keadaan di sekeliling. Ternyata semua hal berubah, semua masalah makin berkembang. Zaman berubah, pemikiran berubah, sistem berubah, teknologi berubah, hiburan berubah, gaya berubah. Selama bumi masih berputar, maka perubahan tetap terjadi. Yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.

Lalu, Mengapa Kita Merasa ALERGI Terhadap PERUBAHAN?

PENYEBAB :
1. Merasa Aman dan Nyaman dengan Hal-Hal RUTIN.


Kita pasti setuju kalau sepatu lama itu enak dipakai. Meski modelnya bagus, tapi sepatu baru biasanya ’menggigit’. Kaki bisa lecet dibuatnya. Jadi jika disuruh memilih, kita tentu suka dengan sepatu yang lama. Kulit sepatunya sudah lembut dan kaki kita pun sudah terbiasa dengan sepatu itu. Apalagi jika harus berjalan jauh dengan jalanan berbatu-batu yang sulit. Rasanya bisa membuat kita benar-benar minta ampun.

Sepatu lama itu bisa merupakan simbol dari kebiasaan kita, konsep pemikiran dan paradigma kita, bahkan pekerjaan atau lingkungan kita. Tapi seperti sepatu lama yang suatu ketika rusak dan perlu diganti yang baru, demikan dengan keadaan kita. Jika tetap merasa aman dan nyaman dengan rutinitas, suatu ketika kita akan kadaluwarsa.

2. Takut Mendapat TANTANGAN Baru.


Nasruddin Hoja kehilangan sekeping uang koin. Dengan kebingungan ia nampak mencari-cari kesana kemari. Ia memeriksa setiap jengkal tanah di halaman rumahnya. Akhirnya tiga jam berlalu dan ia belum juga menemukan koin tersebut.

Seorang tetangganya merasa prihatin dan bertanya pada Nasruddin apa yang sedang dicarinya. ” Aku mencari uang koinku yang hilang,” jawab Nasruddin. Sang tetangga kembali bertanya pada Nasruddin, ” Dimana uangmu jatuh ? ”. Sambil terus mengais-ngais tanah dihalaman, Nasruddin berkata, ” Tadi koinku jatuh di dalam rumah, tapi karena di dalam gelap maka kucari di tempat yang terang.”

Orang yang alergi perubahan sebenarnya adalah orang yang tidak percaya diri. Mentalnya tidak siap dengan tantangan yang harus dihadapi. Sehingga ia menipu diri sendiri dengan menganggap situasilah yang seharusnya mengikuti keinginannya.

3. Tidak Siap MENYESUAIKAN DIRI.


Jeremy Q.Lyons adalah direktur perusahaan pembuat mesin ketik West Coast. Pada awalnya West Coast dikenal sebagai perusahaan yang menguasai sebagian besar pasar nasional di Amerika. Namun dengan pengoperasian komputer dimana-mana, penjualan mesin ketik perlahan-lahan menurun.

Lyons yang dikenal tidak mudah menerima perubahan, bersikeras untuk terus memproduksi mesin ketik, penjualan merosot jauh hingga perusahaan tersebut akhirnya bangkrut. Jika tidak siap mengantisipasi perubahan dan mengadakan usaha pengembangan yang dibutuhkan, maka kita akan mudah tereliminasi.

SOLUSI :


1. Menyadari Kehidupan adalah PERUBAHAN.


Kisah puteri Salju sangat terkenal. Ibu tirinya seorang ratu yang jahat dan tidak ingin kecantikannya tersaingi. Tiap hari ratu bertanya pada cermin ajaib siapakah wanita tercantik di negerinya. Cermin ajaib selalu menjawab,“ Tentu saja sang ratu.”

Waktu terus berlalu, puteri Salju bertumbuh menjadi puteri yang sangat cantik. Hingga suatu ketika, cermin ajaib menjawab, “ Sang ratu adalah wanita yang cantik, tapi puteri Salju jauh lebih cantik.” Ratu menjadi iri lalu ingin membunuh puteri salju. Akhir cerita bisa di tebak.

Puteri Salju luput dari bahaya dan hidup bahagia dengan pangeran yang mencintainya. Sedangkan ratu yang jahat mendapat hukuman. Berbagai kesibukan dan rutinitas sehari-hari sering membuat kita tidak menyadari keadaan di sekitar kita yang terus berubah. Sekali-sekali kita perlu melakukan evaluasi dan retrear atau tinjauan ulang, agar menyadari perubahan-perubahan yang terjadi.

2. Mengenali PELUANG dalam Perubahan.


Seorang mantan eksekutif Group Bakrie memiliki pengalaman menarik dalam mengenali peluang. Setelah melewatkan 25 tahun berkarier di kelompok usaha Bakrie, ia memutuskan mengundurkan diri dan berwirausaha. Dalam situasi krisis ekonomi, ia kemudian sukses merintis perusahaan jasa konsultasi manajemen dan keuangan.


Cara pandang kita atas perubahan akan mempengaruhi apakah kita mendapat benefit atau justru menderita kerugian. Kita pasti sukses jika sanggup mengenali peluang-peluang baru dalam setiap perubahan.

3. Menikmati IRAMA Perubahan.
Apa yang terjadi jika orang menyanyi keroncong dengan iringan musik jazz ? Pasti kacau. Begitu pula dengan perubahan. Pasti kacau jika kita gagal mengikuti dinamika perubahan yang terjadi dan menyesuaikannya dengan tindakan dan keputusan kita.


Dinamika perubahan mengalir bagaikan irama musik. Perlu kepekaan dan visi yang tajam untuk membuat antisipasi yang tepat. Kita akan sukses dan menjadi pemenang jika kita dapat menikmati setiap perubahan yang terjadi dengan sikap antusias.

KATA-KATA BIJAK

Dinamika perubahan adalah cermin realitas kehidupan yang perlu diantisipasi dengan ketajaman visi dan kepekaan sikap yang positif.

BERHENTI MENGELUH


Sebagai manusia, bahkan dapat dikatakan seluruh mahluk hidup, kita tentu ingin bahagia. Semua orang pasti memiliki keinginan, impian dan harapan. Banyak orang mampu meraihnya, namun banyak juga yang seakan tak mampu menyentuhnya. Sayangnya, hampir sebagian orang di dunia tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan apa yang di lakukan mereka yang gagal meraih impiannya??? MENGELUH.

Mereka tidak berusaha bangkit dari keterpurukan dan mendapatkan kembali impiannya,namun mereka hanya berdiam diri dan mengeluh. Kenapa harus aku yang mengalami semua ini? Kenapa bukan dia, yang hidupnya bahagia?Aku sudah cukup sengsara tanpa perlu di tambah dengan semua kesedihan dan kegagalan ini…” adalah keluhan-keluhan yang sering kita lontarkan, tak peduli kapan pun, di mana pun, pada situasi apa pun.

Hal ini lumrah. Sebagai manusia, kita memang mahluk yang dilahirkan memiliki emosi dan perasaan. Kita mampu merasa senang, sedih, marah,dan juga kecewa. Tiga yang terakhir biasanya membawa kita pada keluhan, yaitu kata-kata yang terlintas di pikirkan maupun yang kita ucapkan ketika kita tak berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan. Akan tetapi, pernahkah kita sadari, bahwa mengeluh tak akan menghasilkan apa-apa? Tahukah kita bahwa keluhan-keluhan yang kita sampaikan, entah kepada siapa, takkan membawa kita kepada kebahagiaan, kekayaan, apa lagi kemakmuran?

Mengeluh, hanyalah tanda bahwa kita lemah. Mengeluh, hanyalah petunjuk bagi orang lain bahwa kita tak mampu bertahan melawan situasi yang ada. Mengeluh, hanyalah ciri orang yang malas dan tak mau berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan, yang harus dilaluinya dengan banyak rintangan.

BERHENTI MENGELUH. Sekarang juga bangkitlah dan berjuanglah. Segala hal itu mungkin, apabila kita mau berusaha. Satu-Dua maupun lebih banyak rintangan pasti harus kita hadapi apabila ingin mendapatkan apa yang kita inginkan dan merasa bahagia. Sesuatu yang dengan mudah kita dapatkan akan mudah pula dilepaskan dari tangan kita. Raihlah apa pun yang kau inginkan dan kau cita-citakan dengan sekuat tenaga. Tidak ada usaha yang tidak akan menuntun kita kepada keberhasilan dan kebahagiaan, apabila dijalankan dengan

benar dan sepenuh hati. Meskipun memang terkadang butuh waktu dan kesabaran. Apabila kau mempunyai tenaga untuk mengubahnya, ubahlah itu semua menjadi tindakan yang positif.

Hal-hal baik yang kita lakukan, meskipun kecil, sangatlah besar artinya, yang akan menuntun kita pada hal baik berikutnya. Pikiran yang positif akan menghasilkan hal yang positif pula. Sebaliknya, bila kita terus-menerus memikirkan hal negatif, segalanya akan menjadi negatif, yang benar adanya. Ketika kita mengeluh, keadaaan bukannya menjadi lebih baik, namun sering kali betambah buruk, karena kita tak melakukan tindakan apapun untuk mengubah keadaan tersebut.

Oleh karena itu mulai sekarang. Marilah kita berhenti mengeluh karena mengeluh takkan menghasilkan apa pun. Tegarlah dan yakinlah bahwa segala hal buruk yang saat nanti menimpa kita adalah suatu cobaan yang HARUS dan DAPAT kita lewati, yang akan memimpin kita pada kebahagiaan di baliknya. Segala rintangan akan mampu kita hadapi karena energi untuk mengeluh telah dialihkan untuk berbuat dan memikirkan hal-hal positif.

WAJAR

Bila mengerti kataknlah mengerti. Bila tidak mengerti katakanlah tidak mengerti. Inilah yang dinamai mengerti.
Anda tidak perlu mengatakan anda seorang yang lemah/bodoh hanya karena anda tidak mengerti sutau hal, atau hanya karena anda tidak dapat mneyelesaikan suatu masalah. Anda juga tidak mesti mengatakan bahwa anda seseorang yang pandai hanya karena anda mengerti benar tentang suatu hal, atau dapat menyelsaikan satu masalah dengan baik. BERSIKAPLAH WAJAR! Katakan saja mengerti bila memang mengerti, dan cukup katakan tidak mengerti bila memang tidak mengerti. Jangan berlebihan, kekurangan anda apalagi sampai menyimpulkan bahwa anda seseorang yang lemah atau bodoh. Begiitupun sebaliknya, kemampuan anda pada suatu hal tidak cukup mewakili semua yang dimilki oleh diri anda.

Jangan melabarkan permaslahan. Jangan katakan anda seorang yang jelek hanya karena kulit anda hitam, anda tentu masih memiliki daya tarik lain yang mungkin lebih dari sekedar warna kulit, (yang pasti tidak ada istilah putih manis, yang ada hitam manis). Anda tidak perlu repot-repot mengatkan siapa anda sebenarnya secara keseluruhan, walaupun mungkin yang anda katakan sesuai dengan kenyataan, apakah anda seorang yang bodoh atau pintar, apakah anda seorang yang kaya atau melarat, apakah anda seorang yang bewajah tampan/cantik atau idak, semua tidak terlalu berguna untuk diekspresikan, tidak akan membantu apa-apa, lagi pula toh orang lainpun akan tahu juga.

Tetapi kenyataannya, beberapa orang yang kita jumpai suka melakukan hal seperti itu, menyimpulkan dirinya secara keseluruhan hnay karena satu atau dua kenyataan. Pertanyaannya adalah, pakah maksud orang menyatakan hal itu? Apakah ingin dinyatakan sebagai orang yang jujur? Polos? Seorang yang rendah hati atau seorang yang hebat? Mungkin memang begitu. Tetapi perlu diingat “Orang yang selalu menganggap dirinya bodoh, berarti apa yang ia lakukan adalah kebodohan.” Saya tidak mengajurkan anda menganggap diri anda pintar padahal anda tidak banyak memiliki pengetahuan/pengertian, tapi jangan katakan diri anda bodoh karena itu akan memberi sugesti buruk bagi diri anda. Kemapuan dan kekuatan anda sangat tergantung dari niat/ kemauan dan minat anda, jadi sekali lagi jangan berikan sugesti yang buruk pada diri anda. Anda ingin dapat mengingat sesuatu/ bila keinginan anda memang besar untuk mengingatnya, anda pasti mampu mengingatnya. Apakah anda bisa lupa dengan kenaikkan gaji yang dijanjikan bos anda awal bulan depan misalnya, atau apakah bisa lupa dengan kejadian-kejadian manis bersama si doi, atau apakah mungkin anda akan lupa bila si doi yang baru anda kenal menjajikan kencan pertamanya nanti malam? rasanya anda tidak akan lua pada itu semua, anda tentu tahu alasannya, karena anda begitu berminat, karena anda sangat menginginkannya.

Kita juga tentu tidak suka bila orang terlalu membanggakan dirinya karena kecerdasannya atau karena kekayaannya. Tetapi kenyataan yang sebaliknya, kita juga tidak suka orang yang selalu mengeluh karena keadaan yang lemah yang serba kekurangan. Yang pasti, “Mengeluh saja tidak ada gunanya, hanya tindakanlah yang akan mengangkatnya orang dari suatu permasalahan”
Sekali lagi, hadapai dan sikapi semua dengan kewajaran, jangan berlebihan, jangn melebarkan permasalahan. Tetaplah bersyukur dalam kekurangan. Tetaplah bijak dalam kelebihan.

MUSIC


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com