Bila mengerti kataknlah mengerti. Bila tidak mengerti katakanlah tidak mengerti. Inilah yang dinamai mengerti.
Anda tidak perlu mengatakan anda seorang yang lemah/bodoh hanya karena anda tidak mengerti sutau hal, atau hanya karena anda tidak dapat mneyelesaikan suatu masalah. Anda juga tidak mesti mengatakan bahwa anda seseorang yang pandai hanya karena anda mengerti benar tentang suatu hal, atau dapat menyelsaikan satu masalah dengan baik. BERSIKAPLAH WAJAR! Katakan saja mengerti bila memang mengerti, dan cukup katakan tidak mengerti bila memang tidak mengerti. Jangan berlebihan, kekurangan anda apalagi sampai menyimpulkan bahwa anda seseorang yang lemah atau bodoh. Begiitupun sebaliknya, kemampuan anda pada suatu hal tidak cukup mewakili semua yang dimilki oleh diri anda.
Jangan melabarkan permaslahan. Jangan katakan anda seorang yang jelek hanya karena kulit anda hitam, anda tentu masih memiliki daya tarik lain yang mungkin lebih dari sekedar warna kulit, (yang pasti tidak ada istilah putih manis, yang ada hitam manis). Anda tidak perlu repot-repot mengatkan siapa anda sebenarnya secara keseluruhan, walaupun mungkin yang anda katakan sesuai dengan kenyataan, apakah anda seorang yang bodoh atau pintar, apakah anda seorang yang kaya atau melarat, apakah anda seorang yang bewajah tampan/cantik atau idak, semua tidak terlalu berguna untuk diekspresikan, tidak akan membantu apa-apa, lagi pula toh orang lainpun akan tahu juga.
Tetapi kenyataannya, beberapa orang yang kita jumpai suka melakukan hal seperti itu, menyimpulkan dirinya secara keseluruhan hnay karena satu atau dua kenyataan. Pertanyaannya adalah, pakah maksud orang menyatakan hal itu? Apakah ingin dinyatakan sebagai orang yang jujur? Polos? Seorang yang rendah hati atau seorang yang hebat? Mungkin memang begitu. Tetapi perlu diingat “Orang yang selalu menganggap dirinya bodoh, berarti apa yang ia lakukan adalah kebodohan.” Saya tidak mengajurkan anda menganggap diri anda pintar padahal anda tidak banyak memiliki pengetahuan/pengertian, tapi jangan katakan diri anda bodoh karena itu akan memberi sugesti buruk bagi diri anda. Kemapuan dan kekuatan anda sangat tergantung dari niat/ kemauan dan minat anda, jadi sekali lagi jangan berikan sugesti yang buruk pada diri anda. Anda ingin dapat mengingat sesuatu/ bila keinginan anda memang besar untuk mengingatnya, anda pasti mampu mengingatnya. Apakah anda bisa lupa dengan kenaikkan gaji yang dijanjikan bos anda awal bulan depan misalnya, atau apakah bisa lupa dengan kejadian-kejadian manis bersama si doi, atau apakah mungkin anda akan lupa bila si doi yang baru anda kenal menjajikan kencan pertamanya nanti malam? rasanya anda tidak akan lua pada itu semua, anda tentu tahu alasannya, karena anda begitu berminat, karena anda sangat menginginkannya.
Kita juga tentu tidak suka bila orang terlalu membanggakan dirinya karena kecerdasannya atau karena kekayaannya. Tetapi kenyataan yang sebaliknya, kita juga tidak suka orang yang selalu mengeluh karena keadaan yang lemah yang serba kekurangan. Yang pasti, “Mengeluh saja tidak ada gunanya, hanya tindakanlah yang akan mengangkatnya orang dari suatu permasalahan”
Sekali lagi, hadapai dan sikapi semua dengan kewajaran, jangan berlebihan, jangn melebarkan permasalahan. Tetaplah bersyukur dalam kekurangan. Tetaplah bijak dalam kelebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar