TEMA, JUDUL DAN TOPIK


I. TEMA

A. Pengertian Tema

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena tema merupakan ide dasar yang paling penting dari seluruh cerita. Tanpa tema sebuah cerita tidak ada artinya sama sekali. Tema juga hal yang paling utama dilihat para pembaca sebuah tulisan. Jika ternyata menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.

Tema tidak dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan yang dikemukakan pengarang dalam karyanya sebab tema selalu berkaitan dengan masalah (kehidupan) yang dikemukakan dalam cerita rekaan tersebut. Akan tetapi tema tidak sama dengan masalah. Tema adalah suatu (hal) yang berkaitan dengan pandangan, pendapat, ataupun sikap pengarang tentang suatu masalah, sedangkan masalah adalah sesuatu hal yang haarus diselesaikan. Sebuah tema pada dasarnya merupakan abstraksi dari suatu masalah. Oleh karena itu, tema sebuah karya sastra haruslah diabstraksikan dari masalah utama yang diungkapkan pengarang dalam karyanya.

Oleh karena itu, tema menjadi salah satu unsur dan aspek cerita rekaan yang memberikan kekuatan dan sekaligus sebagai unsur pemersatu kepada sebuah fakta dan alat-alat penceritaan, yang mengungkapkan tentang kehidupan. Tema selalu dapat dirasakan pada semua fakta dan alat penceritaan di sepanjang sebuah cerita rekaan.

Contoh Tema, adaa beberapa contoh tema misalnya Tema Kemerdekaan, Tema Ramadhan, Tema Idul Fitri, Tema Natal, Tema Global Warming, Tema Penghijauan, Tema Sekolah, Tema Tempo dulu dan lain sebagai nya

  1. UNSUR-UNSUR TEMA

· Alur ceritera

adalah bagaimana kejadian-kejadian dirangkai (biasanya berdasarkan sebab akibat) mulai dari titik awal menanjak terus sampai titik klimaks untuk kemudian menurun dan mencapai resolusi atau penyelesaian.

· Penokohan/karakterisasi

adalah cara penulis menggambarkan tokoh-tokohnya.

· Latar (setting)

tempat dan waktu (di mana dan kapan) suatu ceritera terjadi. Yang harus diperhatikan dalam latar adalah tidak hanya segi fisik dari latar itu. Latar sebenarnya memberikan informasi yang sangat penting tentang keadaan masyarakat dimana ceritera itu terjadi pada waktu itu. Anda dapat mempelajari segi sosial budaya, ekonomi, politik masyarakat tersebut.


II. JUDUL


A.Pengertian Judul

Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas

Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.

B. Syarat judul yang baik

· Harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.

· Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.

· Harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.

· Tidak provokatif.

· Judul karangan sedapat-dapatnya
A. singkat dan padat,
B. menarik perhatian, serta
C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.


III. TOPIK

Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan.Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan.

Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.

Ciri utama dari topik adalah

  • Topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.
  • cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.

  • Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan..

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Tema

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080531085038AARSBiq

TIPS

"Jika kita ingin mencari halaman-halaman secara tepat, maka kita harus mengapit kata kunci dengan tanda petik dua. Misalnya, “Download 20 tangga lagu”, maka hasil yang diberikan tepat seperti kata kunci tanpa menghilangkan satu pun kata. Jadi, hasil pencariannya tidak akan sama dan tidak akan diberikan seperti bila kita memasukkan: download tangga lagu."


selamat mencoba!!!

PARAGRAF / ALINEA


Pengertian

Paragraph adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru, yang memiliki suatu tujuan dan ide. Paragraph dikenal dengan nama alinea. Paragraph dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertam masuk kedalam, awal paragraph ditandai dengan masuknya ke baris baru. Demikian pula dengan paragraph berikutnya mengikuti seperti paragraph pertama.

Syarat Paragraph.

1.Kesatuan

Merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaittan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.
Sebuah alinea yang mempunyai kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah bersama-sama digerakkan untuk menunjang maksud tunggal. Maksud tungggal itulah yang ingin disampaikan penulis dalam alinea itu (Keraf, 1980:67).

2.Kepaduan

Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf adalah bahwa paragraf tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik.
Kepaduan yang baik itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan (Keraf, 1980:75).


3.Kejelasan

Suatu paragraph dikatakan lengkap, apabila kalimat topic ditunjang oleh sejumlah kalimat penjelas.

4.Kohesi

Kohesi disini menunjukkan hubungan bentuk-bentuk bagian-bagian dalam suatu paragraph. Kohesi adalah keterkaitan setiap kalimat yang ada di dalam paragraph dengan cara perwujudan bentuk :

a.Kata Transisi(kata sambung)
b.Kata ganti (promina)
c.Kata tunjuk (demonstrative)
d.Kata ulang(repetisi).

5.Koherensi

Koherensi adalah keterkaitan makna antara bagian-bagian paragraph. Paragraph yang dikatakan memenuhi syarat koheresi bila kalimat-kalimat yang membina paragarf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau tema tertentu.

Di dalam sebuah paragraph harus memuat dua bagian penting yaitu :

1.Kalimat Pokok

Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraph. Kalimat pokok adalah kalimat yang merupakan ide dari sebuah paragraph.

2.Kalimat Jelas

Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan dari kalimat pokok suatu paragraph.


Macam-macam paragraph

Paragraph dalam bahasa Indonesia dapat secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

Menurut posisi kalimat topiknya, dibedakan kembali menjadi beberapa bagian sebagai berikut :

1.Paragraph Deduktif

Paragraph dimana kalimat topic ditempatkan pada awal paragraph, lalu menyusul uraian atau rincian permasalahan paragraph. Atau dengan kata lain kalimat utamanya terletak di awal paragraph dan selanjutnya diikuti oleh kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utamanya.


Contoh :

Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.

  1. Paragraf induktif

Paragraf dimana kalimat topic ditempatkan pada akhir paragraph. Dan kalimat penjelas di tempatkan di awal kalimat. Atau dengan kata lain dapat di katakan saat membuat paragraph ini terlebih dahulu kita menuliskan kalimat penjelasnnya. Baru setelah itu kalimat utamanya di tentukan.

Cirri-ciri kalimat induktif

· Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peritiwa khusus

· Kemudia, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus

· Kesimpulan terdapat diakhir paragraph

· Menemukan kalimat utama, gagasan utama, kalimat penjelas.



Jenis paragraph induktif :

· Generalisasi

· Analogi

· Klasifikasi

· Perbandingan

· Sebab akibat

Contoh :

Setelah diadakan peninjauan ke Desa Pekayon Bekasi, diketahui presentase penggunaan listrik di Rw 01 desa tersebyt sebanyak 90%. Rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak 95%, RW 03 sebanyak 100% dab RW 04 sebanyak 85%. Boleh dikatakan, di Desa pekayon 92% rumah penduduk sudah menggunakan listrik.

Menurut isinya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian sebagai berikut :

  1. paragrafh persuasive

Paragraf yang mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Didalam paragraph ini mempunyai cirri yaitu adanyak ajakan atau bujukan untuk berbuat sesuatu.

  1. paragraph argumentative

paragraph yang membahasa suatu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang medukung. Didalam paragraph ini adanya pendapat dan alasan.

  1. Paragraf deskriptif

Paragraf yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita. Didalam paragraph ini terdapat adanya kejadian, ada pelaku dan ada waktu kejadian.

  1. Paragraf Ekspositoris


Paragraph yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu. Didalam paragraph ini adanya suatu informasi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf

http://organisasi.org/pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia



LAPORAN AKHIR PROLOG




menu:- //Merupakan nama variabel yang mewakili keseluruhan program.

write ( ) //Syntax ini digunakan untuk mencetak variabel string yang diapit dengan tanda petik tunggal (')

nl berfungsi untuk berpindah menuju baris yang baru.

read ( ) syntax yang digunakan untuk melakukan inputtan.

Rumus untuk luas segitiga adalah E is C*D*0.5 atau dapat dituliskan dengan E=C*D*0.5 variable C menunjukkan alas dan variable D menunjukkan Tinggi.

(PIL=1,nl, merupakan pilhan pertama yang akan memproses pilihan yang ada pada pilihan 1.

Begitupun dengan piliahan yang kedua dan ketiga.

dan outputnya adalah sebagai berikut :






KALIMAT EFEKTIF

Pengetian.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula (BPBI, 2003:91).

Menurut sebuah buku, Kalimat efektif adalah suatu kaimat yang singkat, padat jelas dan lengkap yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya atau artinya serta memiliki tujuan yang di maksudkan oleh penulis.pembicara.

Definisi kalimat efektif juga diungkapkan oleh Badudu (1995) Kalimat efektif ialah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh pembaca (penulis dalam bahasa tulis) dapat diterima dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penutur atau penulis.

sumber

http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/

http://asepyudha.staff.uns.ac.id/2009/06/07/kalimat-efektif/

http://namakuaku.wordpress.com/2008/11/15/kalimat-yang-baik-dan-benar/


Syarat-syarat kalimat efektif, yaitu :

  1. Syarat awal yang meliputi pemilihan kata atau diksi dan penggunaan ejaan
  2. Syarat utama yang meliputi struktur kalimat dan ciri kalimat efektif

Keraf (1984: 36) berpendapat, kalimat efektif tidak hanya sanggup memenuhi kaidah-kaidah atau pola-pola sintaksis, tetapi juga harus mencakup beberapa aspek lainnya yang meliputi, sebagai berikut:

1. Penulisan secara aktif sejumlah perbendaharaan kata (kosakata) bahasa tersebut,

2. Penguasaan kaidah-kaidah sintaksis bahasa itu secara aktif ,

3. Kemampuan mencantumkan gaya yang paling cocok untuk menyampaikan gagasan-gagasan,

4. Tingkat penalaran (logika) yang dimiliki seseorang.

Dari beberapa penjelasan tentang berbagai sumber yang saya dapat jadi, kalimat efektif selalu menonjolkan gagasan pokok dengan menggunakan penekanan agar dapat diterima oleh pembaca.

Ciri-ciri kalimat efektif

Adapun kalimat efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Kesepadanan.

Adalah keseimbangan antara pemikiran dan struktur bahasa yang dipakai.

Kesepadanan sebuah kalimat ditandai oleh beberapa hal, yaitu

v Memiliki subjek yang jelas (kata depan di, dari dalam, kepada, daripada, sebagai, mengenai dan menurut tidak boleh mewakili subjek.

Contoh :

Presiden mengatak bahwa subsidi pendidikan akan diprioritaskan.

v memiliki predikat yang jelas

artinya predikat kalimat tidak didahului kata yang).

Contoh :

Rumah kami yang terletak di kampung Cilangkap rt02/02 no.3.

v Tidak boleh ada subjek ganda pada sebuah kalimat

Contoh :

Soal itu kami kurang jelas.

v Kata penghubung intrakalimat tidak boleh digunakan dalam awal kalimat tunggal/

Contoh :

Tidak semua data ditampilakan. Karena lokasi penelitian sangat sulit dijangkau.

  1. Kepararelan

Adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya bila dalam suatu kalimat menggunakan bentuk nomina berarti seterusnya menggunkan nomina. Apabila bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Bentuk kedua juga verba.

Contoh :

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

  1. Kehematan

Didalam sebuah kalimat efektif tidak boleh menggunakan kalimat-kalimat yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Artinya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.

Menurut Arifin dan Tasai (2006:106) kalimat hemat memiliki beberapa kriteria, yaitu

v Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.

v Penghematan dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata.

v Penghematan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

v Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak,

4. KESATUAN GAGASAN


Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.

Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.

Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)


sumber :

http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/

http://namakuaku.wordpress.com/2008/11/15/kalimat-yang-baik-dan-benar/

  1. Kecermatan

Kalimat yang tidak menimbulkan penafsiran ganda dan tepat dalam pemilihan kata.

Contoh :

Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah

Kalimat diatas memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenla, mahasiswa atau perguruan tinggi.

  1. Kepaduan

adalah pernyataan dalam kalimat, sehingga informasi yang disampikan tidak terpecah-pecah.Kepaduan kalimat ditandai hal sebagai berikut :

v kalimat padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif pesona.

v Tidak menyisipkan kata diantara predikat dan objek.


  1. Kelogisan

kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsure-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.

Contoh :

Waktu dan tempat saya persilahkan.

Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;

Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

sumber :

http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/

MANFAAT APEL

Apel merupakan buah yang cukup mudah didapatkan. Rasanya yang manis dan segar cocok dijadikan kudapan langsung, atau dijadikan jus, salad, bahkan cake. Namun bukan hanya rasanya yang menakjubkan, apel juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Anda pasti mengetahui berbagai manfaat apel bagi kesehatan sehari-hari. Jadi, kenapa tak mulai membiasakan diri untuk menikmatinya sebutir tiap hari?

1. Apel merupakan slow food
Buah ini mengandung serat sebanyak 5 gr, atau 20 persen dari kebutuhan asupan harian Anda. Karena keras, apel mengharuskan Anda untuk mengunyah dengan sabar, dan hal ini bisa memberikan sinyal pada tubuh bahwa Anda kenyang, sebelum Anda terlalu banyak mengonsumsi kalori. Pemanis alami dalam apel memasuki aliran darah secara bertahap, membantu Anda menjaga kadar gula darah dan tingkat insulin tetap stabil, sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. Hal ini kebalikan dari snack dengan pemanis buatan, yang membuat Anda cepat lapar kembali.

2. Apel membantu Anda bernafas lebih mudah
Perempuan yang mengonsumsi apel saat hamil, akan melahirkan anak dengan resiko penyakit asma yang berkurang, demikian menurut para peneliti dari Inggris baru-baru ini. Buah ini juga dapat melindungi paru-paru orang dewasa, menurunkan resiko asma, kanker paru-paru, dan penyakit lainnya.

3. Apel bisa menurunkan kolesterol
Berkat dua komponen kunci, pektin (sejenis serat) dan polifenol (salah satu antioksidan kuat), apel dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah oksidasi kolesterol jahat, proses kimia yang mengubahnya menjadi plak yang menyumbat arteri. Untuk memaksimalkan manfaat apel, makan apel bersama kulitnya. Kulit apel memiliki dua sampai enam kali senyawa antioksidan.

4. Apel mampu melawan kanker
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa beberapa senyawa dalam buah yang berair mengekang pertumbuhan sel kanker, tapi akan bekerja secara maksimal saat apel dimakan seluruhnya (minus batang dan biji, tentunya). Orang yang mengonsumsi apel lebih dari satu dalam sehari akan menurunkan resiko beberapa jenis kanker (mulut, esofagus, usus besar, payudara, ovarium, prostat, dan lain-lain) sebesar 9 - 42 persen.

5. Apel membuat Anda pintar
Mungkin karena meningkatkan produksi asetilkolin, zat kimia yang mentransmisikan pesan antara sel-sel saraf, apel diperkirakan dapat menjaga otak tetap tajam seiring pertambahan usia, meningkatkan memori, dan berpotensi mengurangi kemungkinan mendapatkan penyakit Alzheimer, demikian menurut sebuah penelitian terbaru dari University of Massachusetts at Lowell. Penelitian ini memang baru dilakukan terhadap binatang. Namun tak ada salahnya bila Anda mulai mencoba membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan ringan bergizi ini.


sumber :

http://female.kompas.com/read/xml/2010/10/14/10051018/5.Alasan.Anda.Perlu.Makan.Apel..Sekarang-7

PROLOG 2

1. Apa yang anda ketahui tentang input output dalam prolog ?

Prolog menyediakan fasilitas untuk menampilkan output dan menginput suatu pernyataan (term) atau karakter baik melalui keyboard maupun dari media lain seperti hard disk atau CD-ROM. Penjelasan mengenai hal tersebut akan kami bahas dalam postingan kali ini.

Fungsi masukan dan keluaran (I/O atau Input/Output) dalam Prolog yaitu WRITE dan READ. Fungsi WRITE digunakan untuk menulis nilai atau ekspresi, sedangkan fungsi READ digunakan untuk menerima masukan dari keyboard.

2. Bagaimana cara menginput menggunakan prolog ?

1. Buat variabel dalam notepad dan file yang untuk di compare.

2. Kemudian simpan dalam drive C atau yang lainnya.

3. Consult di prolog. Ketik perintahnya '?-

compare('C:/nomor5.txt','C:/nomor51.txt','C:/output5.txt').'

4. Kemudian muncul beberapa macam statement dan muncul statement lagi menyatakan YES.

Yang dimaksud dengan arus input. Dalam input stream, istilah harus diikuti oleh sebuah titik ('.') dan setidaknya satu spasi, seperti spasi atau baris baru. Titik dan spasi karakter dibaca dalam tetapi tidak dianggap bagian dari istilah.


3. Contoh program input

?- read(X).
: jim.
X = jim



?- X=fred,read(X).
: jim.
no

Nb : nich jawbannya kalau ada yang kurang sesuai mohon dikoreksi. xie.xie

KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh dan, baik dengan cara lisan maupun tulisan gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.

Kalimat pun dapat diartikan sebagai berikut kumpulan kata terstruktur atau bersistem yang menimbulkann makna lengkap, yakni makna yang dapat di pahami orang lain sesuai dengan maksud pembuat kalimatnya.

Kalimat yang bentuknya tidak memenuhi persyaratan kalimat, dan isinya tidak mampu menjadi sarana komunikasi sempurna disebut kalimat tidak baku. Kalimat tidak baku bisa berupa kalimat tidak efektif, kalimat tidak normative, dan kalimat tidak logis.

Beberapa factor yang menentukan efektif dan tidaknya suatu kalimat adalah pemakaian tanda baca, bentuk kata, urutan kata, dan pilihan kata.

 Pemakaian tanda baca
Tanda baca adalah tanda-tanda bahasa didalam kaimat seperti koma, titik, tanda Tanya dan sebagainya.

 Bentuk kata
Adalah perubahan suatu kata. Dalam bahasa Indonesia ada tiga unsure pembentuk kata, yaitu imbuhan (afiks), perulangan(reduplikasi) dan pemajemukan(komposisi). Semua perubahan bentuk kata tersebut mempengaruhi makna suatu kata sebab setiap perubahan bentuk kata mengakibatkan perubahan makna.

 Urutan kata
Adalah penempatan kata atau kelompok kata sesuai dengan fungsi yang dimilikinya. Di dalam kalimat, kata atau kelompok kata yang memiliki fungsi tertentu menduduki pola urutan atau susunan tertentu pula. Penempatan kata atau kelompok kata yang tidak sesuai dengan fungsi dan artinya menyebabkan kalimat tidak efektif.

 Pilihan kata
Dalam menyusun kalimat, kita harus memilih kata bersinonim yang maknanya sesuai dengan makna lingkungan kalimat yang kita kehendaki. Dalam bahasa Indonesia ada kata yang bersinonim dengan yang lainnya dan ada juga yang merupakan sinonim semu yaitu hanya mempunyai kemiripan makna, sehingga masing-masing tidak dapat bervariasi secara bebas tanpa menimbulkan perubahan arti.

Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.


Di dalam bahasa Indonesia kalimat dapat dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Kalimat tunggal

Kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru. Atau kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat.

Contoh :

Ibu memasak

Ket :

Pola kalimat diatas adalah ibu sebagai S, dan memasak sebagai objek.

2. Kalimat majemuk

kalimat yang memiliki dua pola atau lebih dan juga didalam kalimatnya memiliki sebuah kata penghubung.

Contoh :

*ibu mencuci baju
*ayah membaca Koran

Bila kedua kalimat diatas di gabungkan maka hasilnya seperti ini
Ibu mencuci baju dan ayah membaca Koran.


Kalimat majemuk dapat terbagi lagi menjadi 4 yaitu :

 kalimat majemuk setara

dua kalimat tunggal atau lebih yang digabungkan menjadi satu. Tetapi memiliki kedudukan yang sejajar atau sederajat. Kalimat majemuk setara ini, di bedakan kembali menjadi 4 sesuai dengan kata penghubungnya antara lain :

a) Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: Menggunakan kata penghubung dan,serta, lagipula.
b) Kalimat Majemuk Setara Penguatan: Menggunakan kata penghubung bahkan
c) Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: Menggunakan kata penghubung atau,baik, maupun.
d) Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: Menggunakan kata penghubung Tetapi, sedangkan, melainkan
e) Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: Menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas

Adapun ciri-ciri dari kalimat majemuk setara adalah :

a) Kedudukan pola kalimat di dalamnya sama derajatnya atau setara.
b) Penggabungan pola kalimatnya disertai perubahan intonasi.
c) Mengandung kata tugas atau penghubung untuk membedakan sifat kesataraannya, seperti dan, serta, lagi pula, tambahan lagi dan sebagainya.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Adalah kalimat majemuk bertingkat ialah kalimat yang bagian-bagiannya diperluas, sehingga perluasan itu membentuk satu atau beberapa pola kalimat baru, selain pola yang sudah ada. Salah satu pola menduduki fungsi tertentu dari pola yang lain.

Bagian yang lebih tinggi kedudukannya disebut induk kalimat, sedangkan bagian yang lebih rendah kedudukannya disebut anak kalimat. Kedudukan anak kalimat bergantung pada induk kalimatnya jadi tidak setara atau sederajat. Semua kedudukan kata dalam kalimat tunggal baik, subjek, predikat, objek dan keterangan dapat diperluas sehingga membentuk pola kalimat baru yang namanya sesuai dengan kedudukan kata yang digantikannya.

Adapun ciri-ciri dari kalimat majemuk berdasarkan perluasan dengan pola kalimat, yaitu :

a) Adanya perubahan intonasi dan kesenjangan antara.
b) Perluasan kalimat tunggal membentuk pola baru.
c) Bagian pola kalimat baru menjadi anak kalimat.
d) Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
e) Anak kalimat bergantung pada induk kalimat.
f) Nama anak kalimat sesuai dengan bagian kedudukan jabatan yang diperluas.

4. Kalimat Majemuk Campuran

Adalah kalimat majemuk yang di dalam kalimatnya terdapat kombinasi kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.


Ciri-ciri kalimat majemuk campuran adalah

a) Satu pola atasan dan dua pola bawahan, misalnya :

 Kami sedang ujian kenaikkan kelas, yang diawasi oleh para guru, serta di tinjau oleh kepala sekolah.
 Ketika kami pulang sekolah, Pak Guru datang menyusul dari belakang, kami dinasehati agar jangan berkelahi dijalan.

b) Dua pola atasan dan satu atau lebih pola bawahan
 Kepala sekolah menyesalkan terjadinya perkelahian itu dan meminta agar para siswa berjanji tidak akan mengulanginya lagi, yang dapat merugikan nama baik sekolah maupun guru.


Unsur dalam bahasa Indonesia.

Didalam bahasa Indonesia setiap kalimat ada pendukung nya yaitu unsure. Unsure dalam bahasa Indonesia merupakan berfungsi sebagai penjelas suatu kalimat.

Adapun unsure-unsur dalam kalimat itu terdiri dari :

1. Subjek

Subjek merupakan bagian kalimat yang menunjukkan pelaku atau masalah.
Biasanya berupa kata benda dan merujuk dalam benda.

Secara singkat didefinisikan sebagai :
Contoh :

Ibu sedang memasak

Ket : kata ibu didalam kalimat diatas menunjukkan SUBJEK.

adapun ciri-ciri dari sbujek adalah

v Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa

Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.

v Disertai Kata Itu

Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain dan juga pronomina tidak disertai kata itu

v Didahului Kata Bahwa

Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah.

v Mempunyai Keterangan Pewatas Yang

Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.

v Tidak Didahului Preposisi

Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.

v Berupa Nomina atau Frasa Nominal

Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.

2. Predikat

Merupakan bagian dari unsure kalimat yang menjelaskan tentang suatu subjek dalam suatu kalimat. Predikat ini biasanya kata/frasa

Secara singkat predikat dapat didefinisikan dengan :

Contoh :

Kakak sedang belajar

Ket :

Kalimat diatas menunjukkan adanya 2 unsur kalimat yaitu kata KAKAK menunjukkan SUBJEK, sedangkan kata BELAJAR menunjukkan penjelasan dari SUBJEK yaitu PREDIKAT dan biasanya di ikuti dengan kata SEDANG.

Adapun ciri-ciri dari predikat adalah

v Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana

Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.

v Kata Adalah atau Ialah

Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.

v Dapat Diingkarkan

Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.

v Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas

Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.


v Unsur Pengisi Predikat

Predikat suatu kalimat dapat berupa:

1. Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina.

2. Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).

3. OBJEK

Merupakan unsur dalam bahasa Indonesia yang menjelaskan tentang suatu predikat dalam sebuah kalimat.

Objek langsung ialah objek yang secara langsung mengikuti predikat. Predikat kalimat yang secara langsung membentuk kata kerja transitif yaitu kata kerja yang memerlukan objek.

Objek langsung dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :

v Objek penderita (O1)

Objek penderita adalah objek yang secara langsung mengikuti predikat pada kalimat aktif transitif.

Ciri-ciri objek penderita adalah :

1. Sasaran perbuatan pekerjaan yang dinyatakan oleh predikat (P).

2. Sasaran tindakan yang dilakukan oleh subjek(S).

3. Hasil atau akibat pekerjaan yang dilakukan oleh subjek(S).

Contoh :

Paman menulis surat

Ket :

Ayah = subjek

Menulis = predikat

Surat =objek 1

Cara untuk menetapkan objek penderita (O) dalah membuat pertanyaan berserta jawabannya, pada contoh tersebut.

Pertanyaannya : apa yang ditulis paman?

Jawabannya : Surat.

Jawaban dari pertanyaan tersebut merupakan objek penderita, oleh Karena itu sifat kata kerja (predikat) adalah kata kerja transitif.

v Objek Penyerta (O2)

Adalah objek yang menyertai atau mendampingi predikat. Hubungan objek penyerta dengan predikat. Hubungan objek penyerta dengan predikat agak renggang dan secara eksplisit dihubungkan oleh kata bagi, pada, dengan dan sebagainya.

Ciri-ciri objek penyerta :

1. Ikut serta melengkapi pekerjaan yang dinyatakan oleh predikat(P).

2. Berkepentingan terhadap perbuatan yang dilakukan oleh subjek (S).

Contoh :

Ibu membeli buku untuk kami

Ket :

Ibu = Subjek

Membeli = predikat

Buku = objek penderita (O1)

Untuk kami = objek penyerta (O2)

v Objek pelaku (O3)

Objek pelaku adalah subjek pada kalimat aktif yang berubah menjadi objek pelaku atau yang melakukan pekerjaan,

Ciri-ciri objek pelaku :

1. Objek pelengkap yang melakukan pekerjaan .

2. Objek pelaku hanya terdapat dalam kalimat pasif.

Contoh :

Buku dibeli oleh ibu untuk kami

Ket :

Buku = subjek

Dibeli = predikat

Oleh ibu = O3

Untuk kami = O2

4. Keterangan

Bagian dari kalimat yang menerangakan berbagai hal tentang konjungsi (kata hubung).

a) Keterangan tempat

Adalah keterangan yang menunjukkan tempat atau arah suatu perbuatan, biasanya diawali dengan dengan kata-kata seperti di dalam, di luar, ke, di atas, pada, dan sebagainya.

Contoh :

Pengumuman hasil ujian dilakasanakan di kantor guru

b) Keterangan alasan atau sebab

Adalah keterangan kalimat yang menjelaskan alasan yang menyebabkan perbuatan itu dilakukan . biasanya menunjukkan keterangan yang diawali dengan kata-kata seperti sebab, karena, oleh sebab, oleh karena dan sebagainya.

Contoh :

Hidupnya selalu kekurangan karena malas kerja

c) Keterangan tujuan

Adalah keterangan kalikmat yang berfungsi menerangkan tujuan dari perbuatan yang dinyatakan oleh predikat.

Biasanya diawali dengan kata-kata agar, untuk, guna, supaya, dan sebagainya.

Contoh :

Cerita itu dibuat untuk anak-anak di kota

d) Keterangan perlawanan

Adalah keterangan kalimat yang menunjukkan perlawanan antara bagian kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Biasanya diawali dengan meskipun, walupun, kendatipun, dan sebagainya.

Contoh :

Ia tidak akan dihukum walaupun jelas bersalah

e) Keterangan keadaan atau situasi

adalah keterangan kalimat yang menjawab atas pertanyaan-pertanyaan : suasana apa/bagaimana suatu perbuatan itu dilakukan.

Contoh :

Tertuduh menolak putusan itu dengan spontan

http://organisasi.org/pengertian_kalimat_dan_unsur_kalimat

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat

http://ryansikep.blogspot.com/2010/04/subjek-dan-predikat.html

MUSIC


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com